Laman

Kamis, 16 Desember 2010

Ilmuwan dan Bencana

Bencana pasti akan terjadi ketika Yang Maha Pengatur sudah menetapkan demikian. Tapi, bukan berarti kita tinggal diam. Pasrah terhadap apa pun yang akan terjadi. Semua orang masih bisa untuk mengantisipasinya dan mengurangi efek negatif yang akan terjadi. Manusia diberikan akal dan pikiran untuk bisa memikirkan hal itu.


Ciri tanda orang bersyukur adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Akal dan pikiran mempunyai fungsi untuk berfikir. Bila kita tidak berfikir apakah kita sudah termasuk orang yang bersyukur?


Jepang memiliki letak yang tidak strategis. Di atas 'Lingkaran Api Pasifik' di pertemuan tiga lempeng tektonik. Efeknya sering terjadi gempa bumi dan tsunami yang sangat merusak.


Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti pelabuhan dan nami berarti gelombang. Jadi, secara harafiah tsunami memliki pengertian ombak besar di pelabuhan. Dahulu, banyak yang memiliki persepsi bahwa tsunami sama dengan gelombang pasang. Beberapa tahun terakhir persepsi ini ditentang oleh para peneliti. Tanpa disadari ilmuwan Jepang telah memaknai kata 'bersyukur' tersebut.


Mereka sudah mampu mengoptimalkan akar dan pikiran yang mereka miliki. Selain memang sering terjadi tsunami di sana mereka juga berkeinginan untuk meneliti hal ini. Hasilnya adalah bermunculanlah tembok-tembok penahan tsunami. Ketika sebuah tsunami setinggi 30 meter menghantam pulau Hokkaido di Jepang Utara pada tahun 1993 hanya 293 orang meninggal akibat tsunami dan gempa bumi. Ini merupakan suatu karya yang patut untuk kita pelajari.


Selain dorongan ilmu pengetahuan para ilmuwan Jepang juga sangat didorong oleh pemerintah Jepang sendiri. Hal ini terbukti dari usaha-usaha nyata dari pemerintah untuk menyejahterakan mereka. Gaji sekitar 50 juta rupiah per bulan adalah salah satunya.


Gaji merupakan salah satu ukuran kesejahteraan seseorang. Para ilmuwan tersebut semakin bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk negerinya karena ide-ide brilian mereka pun turut difasilitasi oleh pemerintah. Ide-ide yang didapat dari berbagai penelitian panjang dan melelahkan. Para ilmuwan tersebut tidak merasa percuma atas semua tindakannya. Tembok-tembok tsunami yang berdiri adalah salah satu karya dari para ilmuwan tersebut.


Jika kita melirik ke negara yang kita cintai ini, Indonesia, kita akan sedikit prihatin dengan kondisi mereka. Sudah sering terdengar kabar yang menyatakan bahwa para ilmuwan Indonesia lebih memilih untuk berkarya di negara lain.


Hal ini bukan saja dikarenakan nasionalisme mereka yang masih minim tapi juga karena faktor internal dari Indonesia sendiri. Tunjangan yang kurang memadai dan ide-ide yang tidak terlalu dipedulikan pemerintah adalah beberapa alasan mereka ingin pergi dari Indonesia.


Bagaimana pun para ilmuwan juga merupakan manusia biasa. Manusia yang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi dan pendapat-pendapat yang didengar oleh para pemegang kebijakan. Para ilmuwan memiliki ide-ide yang bermanfaat bagi masyarakat. Ide-ide yang bisa meminimalisasi efek bencana.


Pemerintah sebagai pemegang otoritas tertinggi di negeri ini sebaiknya memperhatikan hal ini. Karena bila kondisi ini terus berlangsung bukan tidak mungkin akan semakin banyak ilmuwan yang meninggalkan negeri ini. Bahkan, efek terburuk yang bisa terjadi adalah habisnya ilmuwan yang berkontribusi di Indonesia.


Ada baiknya kita mempelajari negara Jepang yang benar-benar menghargai para ilmuwannya. Hasilnya juga tidak main-main. Dengan tunjangan yang memadai akan membuat para ilmuwan fokus memikirkan penelitannya dan tidak perlu pusing memikirkan sesuap nasi untuk keluarganya.


Biaya-biaya hidup keluarga yang dipikul oleh para ilmuwan adalah kewajiban yang juga harus dipenuhi oleh mereka. Keluarga yang terpenuhi kebutuhannya akan membuat para ilmuwan tersebut semakin bersemangat untuk berkarya. Tentunya masih banyak penghargaan-penghargaan lain yang bisa diberikan oleh pemerintah untuk membuat para ilmuwan tersebut terus berkontribusi di negerinya sendiri untuk menyelamatkan negeri ini dari banyaknya bencana yang terjadi.


Untuk semua pemuda bangsa ini marilah kita berkontribusi untuk terus menyelamatkan bangsa ini dari semua bencana yang mengintai dengan semua ilmu yang kita miliki! Untuk semua pemuda yang ingin berkontribusi menjadi ilmuwan marilah kita mencoba mengoptimalkan dan mengaplikasikan ilmu yang kita miliki untuk bangsa ini!


Dengan ilmu yang dimiliki semua bencana bisa diminimalisasi efeknya. Untuk semua pemuda yang berkeinginan untuk menduduki posisi di pemerintahan marilah kita belajar untuk menghargai para ilmuwan kita yang sudah susah payah berjuang untuk bangsa ini! Ide-ide dari para ilmuwan tanpa fasilitas dan dukungan dari pemerintahan akan terus memberikan efek yang buruk bagi bangsa ini. Bencana yang tidak bisa diantisipasi.


http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=50513:ilmuwan-dan-bencana&catid=57:gagasan&Itemid=65


http://suarapembaca.detik.com/read/2010/11/24/182750/1501653/471/ilmuwan-dan-bencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar